
Media Duta.COM - Komjen Idham Azis calon Kapolri pengganti Jenderal Tito Karnavian, berdarah Bugis, masa lalu di kampung. Mengenal sosok Komjen Idham Azis, calon orang nomor satu di kepolisian. Punya sederet catatan prestasi, tapi lebih senior dibanding Jenderal Tito Karnavian.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajukan nama Komjen Idham Azis(56) sebagai calon tunggal Kepala Polri pengganti Jenderal Tito Karnavian.
"Sudah diajukan ke DPR, Pak Idham Azis," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2019).
"Hanya satu calon," kata dia. Saat ini, Idham diketahui menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal ( Bareskrim ) atau Kabareskrim Polri.
Komjen Idham Azis akan menggantikan posisi yang ditinggalkan Jenderal Tito yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.
Namun, berdasarkan ketentuan peraturan perundangan, Komjen Idham Azis harus terlebih dulu melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.
Untuk sementara, Komjen Ari Dono yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Polri menjabat sebagai Pelaksana TugasKapolri.
Komjen Idham Azis adalah lulusan Akademi Kepolisian pada 1988. Prestasinya cemerlang di bidang reserse serta pemberantasan terorisme.
Salah satu prestasi di bidang pemberantasan terorisme adalah melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Dia juga pernah menangani kasus Bom Bali II pada tahun 2005, mutilasi 3 siswi Kristen di Poso pada tahun 2005, memimpin Operasi Anti-Teror Bareskrim Poso pada tahun 2005–2007, memimpin Operasi Camar Maleo pada tahun 2014–2016, dan memimpin Operasi Tinombala pada tahun 2016.
Sebelumnya, Komjen Idham Azismenjabat Kapolda Metro Jaya. Suami Fitri Handari tersebut pernah menduduki jabatan di bawah ini:
1. Pamapta Kepolisian Resor Bandung,2. Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung,
3. Kepala Kepolisian Sektor Dayeuhkolot Resor Bandung,
4. Kepala Kepolisian Majalaya Resor Bandung Kepolisian Wilayah Priangan,
5. Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
6. Wakil Kepala Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya,
7. Perwira Menengah Sekolah Staf dan Kepemimpinan Dediklat Polri,
8. Kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya,
9. Kepala Satuan III/UM Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya,
10. Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat,
11. Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah,
12. Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror,
13. Kepala Unit IV Direktorat I/Keamanan dan Transnasional Badan Reserse Kriminal Polri,
14. Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Badan Reserse Kriminal Polri,15. Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat,
16. Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya,
17. Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri,
18. Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri,
19. Kapolda Sulawesi Tengah,
20. Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri,
21. Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri,
22. Kapolda Metro Jaya, dan
23. Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Berdarah Bugis
Lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963, Komjen Idham Azismerupakan putra kedua dari 5 bersaudara, pasangan Abdul Azis Halik dan Tuti Pertiwi.
Beliau berasal dari keluarga berdarah Bugis.
Komjen Idham Azis bahkan menggunakan kata dalam bahasa Bugis pada nama kedua putranya, yakni Ilham Urane Azis dan Irfan Urane Azis.
"Urane" dalam bahasa Bugis berarti laki-laki.Putra Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis, Irfan Urane Azis bersama ibunya, Fitri Handari, di sela acara kelulusan di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/5/2019).
Komjen Idham Azis menghabiskan masa kanak-kanak dan remajanya di Kendari. Mengenyam pendidikan SD di Kampung Salo, Komjen Idham Azis yang semasa kecil dipanggil Calli lanjut di SMP 2 Kendari, dan SMA 1 Kendari.
Di bangku sekolah, Komjen Idham Azisdikenal pintar, cerdas, dan berprestasi. Setelah tamat di bangku SMA, dia lalu mendaftar Akabri pada tahun, namun gagal hingga 2 kali.
Dia lalu mencoba kuliah pada Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo. Setelah itu mendaftar Akabri lagi dan akhirnya lulus. Sosok Komjen Idham Azis dikenal taat beragama (religius). Dia bahkan telah membangun sejumlah masjid.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar