31 Januari 2019

Balita Terseret Banjir Bandang Dalam Baskom di Jeneponto

Jeneponto Media Duta.Com – Pasangan suami istri, Kaspia (29) dan Muhzalimin Ahmad (32) berharap anak balitanya Nur Iksan ditemukan selamat. Anak bungsunya itu terbawa arus banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jeneponto pada Selasa (22/1/2018) lalu. Kaspia kepada Sulselsatu.com, Rabu (30)10/2019) menceritakan kisahnya saat awal mulanya air banjir setinggi 2 meter lebih itu menerjang kampungnya di Dusun Sapanang, Desa Sapanang, kecamatan Binamu mengakibatkan rumahnya hancur. Selain anaknya yang masih berumur satu tahun itu belum ditemukan, tantenya meninggal dunia akibat banjir parah itu. Dia menceritakan, saat terjadi banjir dirinya tidak terlalu panik karena mengira banjir biasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, tetangganya pada panik dan berlarian mencari tempat menyelamatkan diri. Sementara Kaspia bersama tiga anaknya Siti Hadijah (9), Nur Alim (2,5) dan bayinya Nur Iksan mengungsi ke rumah pamannya dengan dibantu oleh tantenya bernama Bangsuhari dg Ngiji (45). Namun mereka malah terjebak di rumah tersebut, sementara arus sangat deras. Meski demikian, Kaspia, Bangsuhari dan anak-anaknya nekat menyelamatkan diri dengan cara melompot ke dalam air. “Lalu anakku (bayi) dimasukan ke dalam baskom berharap selamat, ” katanya. Namun saat Bangsuhari hendak menurunkan Nur Iksan ke dalam baskom, tangannya terlepas dari baskom. Seketika itu pun keduanya hilang dibawa banjir bandang. Sebelum hilang, Siti Hadijah sempat melompat dan merebut baskom yang berisi adiknya itu, tapi karena banjir itu menimbulkan riak ombak dan menghempasnya dari belakang hingga baskom itu terlepas dan terbawa air. Hadijah selamat karena tersangkut di pohon. Jenazah Bangsuhari Daeng Ngiji kemudian ditemukan pada Rabu (23/1/2019). Ditemukan di sebuah kebun yang jaraknya 1 kilometer dari tempatnya hanyut. Sedangkan Ikhsan berumur belum ditemukan hingga sekarang. “Harapan saya, semoga pemerintah bisa menemukan jasad anak saya kalau memang meninggal karena harapan untuk hidup sangat kecil,”katanya. Sementara sang suami Muhzalimin Ahmad mengaku saat banjir berada di Bontosunggu Kota Jeneponto. Saat mendengar banjir di rumahnya dirinya berupaya pulang, namun kondisi banjir sangat susah ditembus. “Air sudah tinggi sekali. besoknya bisa ketemu sama istri dan anak saya,” katanya. Dia juga berharap agar anak bayinya itu ditemukan selamat. Diketahui, akibat banjir bandang yang melanda 10 Kecamatan di Jeneponto, tercatat 15 orang meninggal dunia dan 709 rumah rusak, diantaranya 75 rumah hanyut, rusak berat 393 dan ringan 241 rumah.(Dedi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEDIA DUTA ONLINE (KAMI ADA KARENA ANDA) SIUPP : 993/SK/MENPEN/1999,tgl 16 Februari 1999

Ir.Baso Ampa Alang Hampir Dua Tahun Jadi Buronan Polres Wajo Sulsel

Ir . Baso Ampa Alang Wajo Media Duta.com -Buronan Polres Wajo tersangka Ir. Baso Ampa Alang kini hampir    dua tahun belum ada titik ter...

Alamat Redaksi : Jalan Ammana Gappa No.34 Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan,Cp.0853 3624 4337