23 Januari 2019

Waspada Hari Ini Dipradiksi Angin Kencang Gelombang Setinggi 6 Meter

Makassar Media Duta.Com-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Wilayah IV Makassar merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan, Kamis (24/1/2019). Sejak dua hari lalu, intensitas curah hujan di Sulawesi Selatan cukup tinggi. Angin juga bertiup sangat kencang. Sejumlah bencana hidrometeorologi terjadi di beberapa kabupaten, seperti banjir di Makassar, Gowa, Jeneponto, dan Maros. Longsor juga terjadi di wilayah Kabupaten Gowa. Berikut prakiraan cuaca untuk Sulawesi Selatan dan sekitarnya, 24 Januari 2019: Pagi Hari : Berawan dan berpotensi rujan ringan di wilayah Makassar, Gowa, Takalar, Pangkep, Barru, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Selayar. Sementara hujan sedang di wilayah Maros. Siang/sore hari : Berawan dan berpotensi hujan ringan di wilayah Makassar, Gowa, Takalar, Sinjai, Watampone, Maros, Pangkep, Barru, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Selayar. Malam hari : Berawan dan berpotensi hujan ringan di wilayah Jeneponto, Pangkep, Barru, dan hujan sedang di Makassar, Gowa, Takalar, Maros, dan Selayar. Dini hari : Berawan dan berpotensi hujan ringan di wilayah Jeneponto, Pangkep, Barru, dan hujan sedang di wilayah Makassar, Gowa, Takalar, dan Selayar. WASPADA Hujan Lebat & Angin Kencang Potensi Sampai 26 Januari 2019, BMKG Imbau 7 Bahaya Dampaknya. Suhu udara berkisar antara 20 derajat hingga 31 derajat celsius. Kelembaban udara sekitar 70 hingga 95 persen. Angin bertiup dari arah Barat Daya menuju Barat Laut dengan kecepatan 10 km/jam hingga 40 km/jam. Meskipun lebih rendah dibanding dua hari sebelumnya, BMKG masih mengeluarkan peringatan dini angin kencang di delapan kabupaten/kota di Sulsel. Yaitu, di Takalar, Jeneponto, Bulukumba, Gowa, Makassar, Maros, Pangkep, dan Selayar. Akibat angin kencang, delapan rumah warga rusak berat di Desa Bonto Jati, Kecamatan Pasimasunggu Timur, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019). Selain itu, BMKG juga mendeteksi adanya moderate sea atau gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di Teluk Bone bagian utara. Roung sea atau gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter di Teluk Bone bagian selatan. Very Roung Sea atau gelombang setinggi 4 hingga meter terjadi di Selat Makassar bagian selatan, perairan barat Sulawesi Selatan, perairan Kepulauan Sabalana, perairan Kepulauan Selayar, dan Laut Flores 3.543 Warga Gowa Mengungsi Jumlah pengungsi bencana banjir dan tanah longsor terus meningkat. Total jumlah pengungsi kini mencapai 3.534 orang. Data ini diperoleh dari Bagian Humas dan Kerja Sama Pemkab Gowa, Rabu (23/1/2019) pukul 21:00 Wita. Jumlah ini meningkat dari data pengungsi sebelumnya di angka 3.095 orang perpukul 15:19 WITA. Data jumlah pengungsi ini diperoleh dari Dinas Sosial Kabupaten Gowa melalu Kepala Bidang Keagamaan, Dinas Sosial Kabupaten Gowa, H Najamuddin dalam pesan Whatsapp, Rabu (23/1/2019). Dengan tambahan jumlah pengungsi tersebut, kini ada tujuh belas posko disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa. Bupati kabupaten Gowa, Adnan Purichta Ihsan Yasin Limpo bersama rombongan mengunjungi posko korban banjir di mesjid al insan dusun japing desa sunggumanai kecamatan Pattalassang pada Rabu (23/1/2019) malam. Rinciannya yaitu di Masjid Baitul Jihad Tompobalang sebanyak 80 jiwa. Kelurahan Samata sebanyak 300 jiwa, Masjid Mangangalli, 352 jiwa, Puskesmas Pallangga, 30 jiwa, Kantor Camat Pallangga, 56 jiwa, Bontoramba, 94 jiwa, Pasar Minasamaupa, 600 jiwa. Gardu Induk PLN itu 150 jiwa, Pandang-Pandang 226 jiwa, Bukit Tamarunang160 jiwa,Kompleks RPH Tamarunang 580 jiwa, Pangkabinanga 461 jiwa dan Puskesmas Kampili 6 jiwa. Jadi totalnya 3.095 Jiwa. Selanjutnya Dusun Pattiro, Desa Patallikang, Kecamatan Manuju sebanyak 259 orang dengan jumlah 46 KK. Lalu Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya sebanyak 180 orang dengan jumlah 61 KK. Sementara itu Bupati Gowa, Adnan Purictha Ichsan, mengatakan pihaknya telah menyalurkan bahan logistik dan makanan kepada para pengungsi. Bahan logistik terus bertambah posko induk di Baruga Karaeng Pattingalloang. Wakil Bupati Gowa, Abdul rauf Mallagani bersama Dandim Letkol Inf Arh Nur Subekhi dan Tim Evakuasi meninjau langsung lokasi tanah longsor di Dusun Pattiro, Desa Patallikang, Kecamatan Manuju. (Humas Pemkab Gowa) Bahan makanan tersebut berupa mie instan, telur, beras, pakaian, popok, makanan ringan, air minum, selimut, dan sebagainya, mulai yang berdatangan ini akan segera disalurkan. "Alhamdulillah hari ini banyak bantuan yang datang, ini tiada lain karena panggilan hati untuk membantu saudara-saudaranya yang lagi mengalami musibah," kata Adnan. 100 Warga Jeneponto Hilang Update terbaru korban meninggal akibat banjir yang melanda Jeneponto, hingga malam ini pukul 21.51 Wita, mencapai lima orang. Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Jeneponto, Anwaruddin Rabu (23/1/2019) malam. "Hingga jam ini update terbarunya sementara sudah ada lima orang yang dinyatakan meninggal dunia dan telah kembalikan ke pihak keluarga masing-masing dan telah dikebumikan," kata Anwaruddin. Rumah di Dusun Sapanang, Desa Sapanang, kecamatan Binamu, Jeneponto, menyisakan tangga sedangkan rumahnya hilang usai diterjang banjir. Sementara korban hilang akibat banjir diperkirakan mencapai 100 orang. "Sejauh ini data yang melaporkan anggota keluarganya hilang itu ada 100 orang, dan kemungkinan masih bertambah," ujar Anwaruddin. Kondisi Dusun Sapanang, Desa Sapanang, kecamatan Binamu, Jeneponto usai diterjang banjir. (ikbal/tribunjeneponto.com) Menurut Anwaruddin, 10 dari 11 kecamatan di Jeneponto semua terdampak banjir, "Kecuali Rumbia karena dataran tinggi" ungakpnya. Saat ini pihaknya dan sejumlah potensi SAR lainnya masih melakukan pencarian.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar