Selayar Media Duta. Com, - Sungguh miris, nasib kakek asal Kabupaten Jeneponto bernama Sahiruddin Dg Nompo ini.
Ia diusir dari kampungnya dan kini ia merantau mencari nafkah dengan mengumpulkan kardus bekas di Kota Benteng, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.
Dg Nompo mengaku kalau memiliki anak kandung yang berjumlah 14 orang dari dua istri.
Kini, Dg Nompo menjadi pemulung di Selayar dan sudah lebih 10 tahun melakukan pekerjaan mengumpulkan kardus bekas.
"Saya mencari kardus bekas di Selayar sudah lebih sepuluh tahun," kata Sahiruddin Dg Nompo saat melintas dengan mendorong becak di depan Rumah Jabatan Bupati Selayar, Minggu (17/3/2019).
Menjadi seorang pemulung, bukanlah keinginan Sahiruddin Dg Nompo, tapi ia tak punya pilihan untuk bisa bertahan hidup.
"Sebenarnya tidak mau (jadi pemulung), tapi sudah menjadi pilihan terakhir," ujarnya.
Disuruh Pergi
Dg Nompo bercerita jika ia terpaksa meninggalkan kampungnya di Kabupaten Jeneponto karena disuruh pergi sama anak-anaknya.
"Saya begini, sebab anak-anak di Jeneponto menyuruh pergi ketika harta saya sudah habis," lanjutnya.
Sekitar 10 tahun yang lalu, saat ia masih memiliki harta, Dg Nompo, masih hidup bersama keluarganya di Jeneponto.
Bahkan Dg Nompo mengaku pernah bekerja sebagai buruh di Malaysia selama dua tahun.
"Demi kebahagian anak-anak, saya telah bekerja banting tulang. Pernah juga cari nafkah di Malaysia dua tahun. Rumah sudah saya serahkan kepada anak saya," ujarnya.
Namun kini, Dg Nompo tak lagi berpunya dan mengaku diusir sama anak-anaknya sendiri.
Dg Nompo mengaku kecewa dengan yang dilakukan oleh anak-anaknya.
Apalagi tak satupun dari 14 orang itu mau menerimanya, dengan kondisi yang sudah tua renta.
Dg Nompo menyebutkan jika sejak kecil, ia telah tulus merawat dan membesarkan anak-anaknya, tapi kini di usia renta tak lagi diperhatikan.
Tidak Dendam
Meskipun kini hidup sebatang kara di Selayar, Dg Nompo sama sekali tidak menaruh dendam terhadap anak-anaknya.
"Untuk apa menaruh dendam, hanya bikin sakit kepala," ujarnya.
Namun, sebagai orang yang pernah menjadi kepala keluarga, ia mengaku rindu dengan anak-anaknya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar