1 Juni 2019

Bantuan Sapi Masyarakat Takalar Banyak Yang Salah Alamat

Takalar Media Duta, – Praktek dugaan menjual masyarakat demi mengejar keuntungan bukanlah sebuah barang baru atau bukan langka, saat ini praktek tercelah di Takalar, semakin subur.


Dari sekian banyak praktek dugaan penjualan masyarakat, satu diantaranya adalah Yayasan Forum Informasi Komunikasi Kelompok Swadaya Masyarakat (YFIK-KSM) yang dikendalikan Nurlinda Taco .

Seperti diberitakan sebelumnya memohon bantuan sapi kepada Bank Sulselbar melaui Pemerintah Daerah Takalar untuk kesejahteraan masyarakat.


Tetapi setelah permohonannya yang direkomondasi Sekretaris Daerah, Dr. Ir. H.Nirwan Nasrullah M.Si saat itu dikabulkan, wujudnya berbicara lain, bukan diberikan kepada masyarakat petani melainkan kepada warga ekonomi menengah keatas



Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Takalar, Muh.Nur Isra’, mengaku mengetahui kalau bank sulselbar membantu masyarakat Takalar CSR sapi 100 ekor dengan hitungan a’ Rp8.500.000,- atau mencapai angka Rp850 juta. 

Tetapi saat sapi didatangkan dari luar daerah oleh Dg.Sitaba warga Kampung Beru Desa Aeng Batu Batu  Desember 2017, bukan 100 ekor tetapi hanya 42 ekor atau 58 ekor ketika itu tak diketahui sebabnya sehingga tidak muncul di Takalar.


Selain itu katanya, seharusnya diberikan langsung kepada masyarakat yang bersyarat tetapi justeru ditampung di dua tempat di Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong utara, masing masing ; 22 ekor dipelihara H.Lipung dan 20 ekor dipelihara Lanti Dg.Tobo.


Angka sapi tersebut dibenarkan pemeliharanya, saat ditemui ulang  (24/05 ) dirumahnya, masing masing mengakui tetapi tidak sampai 15 hari sapi tersebut dipindahkan oleh Nurlinda Taco Ketua YFIK-KSM bersama Dg.Sitaba.
ntah kemana
 H.Lipung mengatakan bahwa 22 ekor sapi peliharaannya, diambil pertama 20 ekor dan tidak lama kemudian diambil juga yang 2 ekor, ketika ditanya diambil oleh siapa, H.Lipung menunjuk Nurlindah Taco bersama suaminya dibantu Dg Sitaba.

Belakangan diketahui kalau 35 ekor diberikan kepada Abd.Muin Dg.Nyikko warga Dusun Pattekerang Desa Patani Kecamatan Mappakasunggu (bukan petani).

Tetapi pedagang pemotong ternak seperti diberitakan sebelumnya dan 5 ekor tinggal di desa aeng towa dalam penguasaan Nawir serta 2 ekor diambil Nurlinda Taco
Celakanya masyarkat karena dia yang dijual tetapi justeru tidak kebagian kemudian sapi tersebut hilang seperti ditelan bumi Sebagai bukti pekarangan belakan rumah Abd Muin yang dulunya menjadi tempat ternak sapi, kini sudah kosong.

Sayangnya karena dua kali berusaha dikonfirmasi dirumahnya yakni 22 dan 25/05, entah tidak ada atau ada
Terlebih pada kunjungan kedua (25/05 ) karena sepeda motor MX DD 4625 CW miliknya terparkir dekat pintu belakan rumahnya dan Dg.Ngugi yang berdiri dibalik pintu rumahnya bersikeras kalau suaminya tadi malam 24/05 bepergian ke Tanatoraja. 
Ketika dikatakan, baru baru ibu mengaku suaminya ke Pare Pare, Dg Ngugi menjawab benar tetapi sudah pulang dan malamnya pergi lagi ke tanatoraja entah urusan apa.

Untuk menguji kebenaran seorang isteri tidak tau menau keberadaan sapi tersebut, menanyakan tau tidak saat sapi diboyong masuk pekarangan rumah ibu bulan pebruari 2018, Dg.Ngugi tau katanya 35 ekor
Ketika disampaikan kandang kandang sapi sudah kering, tidak ada lagi tanda tanda dihuni sapi, Dg.Ngugi juga mengaku tetapi sapi sudah tidak ada lagi.
Saat ditanya tau tidak sapi diambil oleh siapa, Dg.Ngugi tetap menutup diri sambil minta bicara dengan suaminya.

Sedangkan Nawir  kebagian 5 ekor tidak bisa dikonfirmasi karena kabarnya sudah lama menetap di Merauke Papua, tetapi ayahnya, Lanti Dg.Tobo mengaku sapi tersebut dipelihara keluarganya di Jalan Nuri Makassar, entah benar atau hanya tipu muslihat.

Sedangkan dg.sitaba saat ingin dikonfirmasi dirumahnya 22/05, sedang diluar sehingga via ponsel Dg. Sitaba mengaku malam hari kehadiran sapi di Takalar .

Ketika itu dihubungi Nurlindah Taco minta mencari lokasi penitipan, hasilnya seorang temannya bernama Nawir Dg. Kila anak dari lanti Kila anak dari Lanti Dg. Tobo bersediah menampung
Sementara Dg. Sitaba mengaku hanya membantu menurunkan sapi dari mobil
Malam itu katanya sekitar 40 ekor sapi yang ia turunkan dari mobil disaksikan Nurlindah Taco bersama suaminya.
Dg. Sitaba lagi mengaku bukan pengurus tetapi yang mengurus sapi katanya, Nurlindah Taco bersama Dg. Baji, kemudian Dg.Sitaba mengaku tidak lama kemudian sapi tersebut dipindahkan ke Desa Patani Kecamatan Mappakasunggu, jadi untuk lebih jelasnya ditanyakan kepada Nurlindah Taco dan Dg.Baji atau Ahmad Jaiz.
Namun dari ketiganya hingga berita ini diturunkan belum ada yang berhasil dikonfirmasi

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa dugaan menjual masyarakat untuk merauf untung, sudah lama terlapor di Polres Takalar, jadi ditunggu saja hasilnya, kata beberapa warga yang cinta kejahatan diberantas. Penulis : Maggarisi Saiyye

Tidak ada komentar:

Posting Komentar