
Makassar Media Duta,- Sambutan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah pada pelantikan Pj Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin di Gubernuran Jl Sungai Tangka terbilang vulgar. NA terlihat buka-bukaan.
"Sisa hidup saya, saya abadikan kepada bangsa dan negara. Karena bukan saya yang minta. Saya tidak pernah bermimpi jadi bupati apalagi jadi gubernur," ujar NA, Jumat (26/6/2020).
Menurutnya, selama 10 tahun ia menjadi bupati, NA merasa bersyukur. Tapi sebelum saya selesai, saya dipanggil Bapak Presiden, saya suruh jadi Gubernur, suruh mencalonkan diri. Saya tidak pernah minta, demi Allah," ujarnya.
Tak ayal, ia selama memimpin hampir 3 tahun tidak memiliki dasar beban. "Saya tidak ada beban sama sekali, hari ini saya diturunkan jadi gubernur, saya siap," katanya. Terkait pelantikan Prof Rudy, NA menilai Pj Wali Kota tidak bisa sendiri menyelesaikan permasalahan Covid-19.
Kecuali Camat, Lurah, RT/RW yang solid. Dan saya minta kepada Pak Rudy, camat yang bekerja tidak maksimal sudah usulkan, lurah usulkan, masih banyak orang baik di negeri ini," katanya. Pilkada masih lama, lanjut dia, ia meminta Rudy tidak mengurusi hal tersebut.
"Nggak usah urusin itu, netralitas harus berjalan. Kita ini PNS harus netral, nggak boleh," katanya. "Jadi saya ingatkan kepada Camat kalau pandemi ini tidak selesai di Makassar, apa boleh buat. Bukan anggaran besar, tapi bagimana kita, camat, lurah, RT/RW harus solid menjaga wilayah masing-masing," jelasnya.
Ia pun menyinggung saat dirinya bertemu dengan President awal pekan lalu. "Bapak presiden mengatakan, Pak Gubernur saya titip Sulawesi Selatan, saya titip Makassar. Siap Pak Presiden, tiga kali saya ulang begitu," ujarnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar