![]() |
Prof. Dr. Ir. Rudy Djamaluddin |
Makassar Media Duta. Com, – Prof Yusran Jusuf yang baru dilantik pada 13 Mei 2020 lalu sebagai Penjabat (Pj) Walikota Makassar, mendadak bakal diganti. Meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Makassar jadi alasan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melakukan pergantian.
Menurut rencana serah terima jabatan akan berlangsung Kamis atau Jumat (25 atau 26/6/2020). Hal itu dibenarkan Nurdin Abdullah. Lalu siapa calon pengganti Yusran? Nurdin Abdullah belum mau menyebut nama.
“Insya Allah, mudah mudahan yang terbaik,” katanya saat ditemui sejumlah wartawan di Rumah Jabatan Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Rabu (24/6/2020).
Namun menurut sumber, kemungkinan calon pengganti Yusran adalah Prof. Dr. Ir. Rudy Djamaluddin, Meng yang saat ini menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulsel.
Nama mantan guru besar Fakultas Teknik Unhas itu memang salah satu dari tiga nama yang pernahbdikirim ke Mendagri sebagai calon pengganti Iqbal Suhaeb beberapa waktu lalu. Nama lainnya Ir. Denny Irawan Saard, Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel.
Konon kabarnya Prof Rudy sejak awal dipersiapkan untuk menggantikan Iqbal Suhaeb. Entah mengapa nama Prof Yusran yang dikirim oleh Kemendagri. Bupati Bantaeng dua periode itu mengaku telah berkonsultasi ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait rencana pergantian tersebut.
“Pandemi Covid-19 terus naik. Kita butuh sinergi. Apalagi Kota Makassar di bawah kendali provinsi. Kami sudah berkonsultasi dengan bapak Mendagri terkait pandangan tentang kondisi Makassar yang kasus covidnya terus naik,” jelas Nurdin Abdullah.
Menurutnya, di tengah kondisi kota Makassar saat ini dibutuhkan sosok strong leader (pemimpin yang kuat) untuk bersatu padu guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Peran Pj walikota sangat penting. Saya sudah membuat skenario untuk bagaimana Makassar menyelesaikan persoalan covid-19 dengan baik, sehingga daerah lain juga bisa terselesaikan,”katanya.
Sebelum Nurdin Abdullah mengambil keputusan untuk mencopot Yusran, pengamat politik kebangsaan Dr Arqam Azikin juga pernah meminta agar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Makassar, Prof Yusran diganti. Alasannya karena selama sebulan menjabat sama sekali tidak ada kemajuan progres.
’Sudah tepat apa yang dilakukan oleh Gubernur. Karena satu bulan ini tidak ada kemajuan. Jumlah kasus corona di Makassar malah meningkat,” ungkap Arqam. Sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19.
Yusran memang harus bertanggungjawab. Sebab gugus tugas Covid-19 adalah tugas negara. Arqam menyebut sejak pertama dilantik Yusran sudah langsung melakukan beberapa kesalahan. Salah satunya saat membuat statemen PSBB dilonggarkan.
‘’Dua hari setelah itu dia buat statemen lagi membolehkan masyarakat melakukan resepsi pernikahan. Lalu statemen berikutnya, warga Makassar sudah bisa berkumpul kalau sesama orang sehat,” papar Arqam. Menurut dia, hal tersebut tidak bisa dibiarkan.
Apalagi pola dan respon yang dilakukan Yusran juga lambat. ‘’Saya kira sangat tepat apa yang dilakukan oleh Gubernur. Memang dibutuhkan Pj Walikota yang lain,” imbau Arqam. (riel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar