SIUPP:993/SK/MENPEN/SIUPP/1999, tgl 16 Feberuari 1999 (Kami Yang Kabarkan Kamu Yang Simpulkan)
14 Desember 2018
KKB-OPM Ketakutan, Minta PBB Turun Tangan
Media Duta. Com - Akun Facebook (FB) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memposting sebuah video.
Dalam video berdurasi 1.14 menit tersebut terlihat seorang kombatan TPNPB mengenggam selongsong peuru yang ia klaim bom udara.
Dikutip dari akun facebook TPNPB, Jumat (14/12) dalam keterangan postingan, TPNPB mengklaim militer Indonesia tak berhenti melakukan serangan bom udara di Kabupaten Nduga.
"Ini adalah bukti bom yang diturunkan dari udara mengunakan helikopter," tulis postingan akun fb TPNPB.
Dalam postingan, TPNPB juga meminta agar dikirim pasukan PBB ke Irian Jaya.
Sedangkan seseorang yang memegang yang diklaim bom tersebut mengklaim aparat keamanan menganiaya warga setempat.
Postingan klaim TPNPB mengenai bom udara.
Postingan klaim TPNPB mengenai bom udara. (FB TPNPB).
Menyoal apa yang diklaim oleh TPNPB merupakan bom udara itu jelas salah besar.
Benda yang dipegang itu adalah granat 30mm dan 40 mm dari pelontar granat GP30 M203 yang jamak digunakan oleh pasukan infantri dalam pertempuran.
Pelontar Granat M203
Pelontar Granat M203 (Gary's Place).
Pelontar granat jenis lain yang digunakan oleh aparat TNI-Polri ialah SAGL kaliber 40x46mm buatan Bulgaria dan masih banyak lagi.
Lebih konyolnya lagi, postingan lain TPNPB menunjukkan bom yang ternyata itu adalah granat asap White Phosporus.
Gamer PlayerUnknown's Battlegrounds saja pasti tahu dan tak asing dengan benda-benda macam di atas.
Granat asap yang dikira bom udara oleh TPNPB
Granat asap yang dikira bom udara oleh TPNPB (FB TPNPB).
Terlebih pada pernyataan Menko Polhukam Wiranto, beliau mengatakan dalam usaha penangkapan KKB Egianus Kogeya, TNI-Polri hanya gunakan pelontar granat dan senapan api.
Wiranto juga menegaskan TNI-Polri tak akan gunakan bom udara dalam meladeni ajakan perang KKB Egianus Kogeya.
"Kalau bom dijatuhkan dari udara, ini dilontarkan dari senapan. Jadi jangan sampai ada berita simpang-siur," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
Nah, bom udara yang mungkin dimaksud oleh KKB Egianus Kogeya layaknya JDAM atau Paveway ialah seperti gambar di bawah ini :
Bom Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Paveway.
Bom Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Paveway. (Action on Armed Violence)
Joint Direct Attack Munition (JDAM) dan Paveway sering digunakan oleh tentara Amerika Serikat (AS) untuk membom tanpa ampun dan tak peduli menyoal HAM ketika memberangus gerakan teroris macam Taliban, Al-Qaeda, ISIS dan musuh-musuh AS lainnya.
Sementara itu Egianus Kogeya juga memberikan pernyataannya di akun FB TPNPB.
Ia meminta pemboikotan Pilpres 2019.
"Boikot Pilpres 2019," ujar Egianus.
"Jadi dengan tegas bahwa, saya sampaikan bahwa Gubernur Papua dan gubernur Papua Barat dan Bupati-bupati dan DPRD dan DPD tidak boleh kasih suara untuk pemilihan presiden 2019." tambah Egianus.
Dalam video pernyataan itu, Egianus juga tidak meminta uang, bangunan, pemekaran kabupaten dan pembangunan jalan namun minta dilepas oleh NKRI.
"Saya minta pengakuan dilepas oleh NKRI, dipisah oleh NKR, Papua harus merdeka," tutup Egianus.
(Seto Aji/Gridhot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar