19 Januari 2019

Nilai Tes CPNS Tidak Memenuhi Standar Anak Presiden Jokowi Tidak Lulus

Kahiyang Ayu
Media Duta. Com - Debat Pilpres 2019 pertama telah digelar pada Kamis (17/1/2019) pukul 20.00 WIB.
Paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno mengikuti debat Pilpres 2019 itu.

Debat Pilpres 2019 yang digelar di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, itu disiarkan oleh TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.

Dalam debat semalam, Jokowi menyebut anaknya ada yang tak lulus seleksi CPNS. 


Hal itu berawal ketika Jokowi mengatakan proses seleksi aparatur sipil negara (ASN) di era pemerintahannya sudah berjalan transparan dan akuntabel.

Saking transparannya, ia menyebut putrinya sendiri, Kahiyang Ayu, tidak lolos seleksi CPNSpada 2017 lalu.

"(Soal tes CPNS) rekrutmennya berjalan dengan transparan, akuntabel," ujar Jokowi.

"Dan bisa semua orang melihat dan sekarang sudah kita lakukan."

"Semuanya bisa cek, hasilnya juga bisa cek."

"Anak saya tidak bisa terima di situ karena memang tidak lulus."

Lalu, bagaimana faktanya?

Kompas.com, pada 2017 lalu Kahiyang Ayu memang mengikuti seleksi
tes CPNS sebagai Pemeriksa Pertama Pemerintah Kota Surakarta.

Berdasarkan keterangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)

Yuddy Chrisnandi saat itu, pihaknya menjamin tidak ada keistimewaan yang diberikan kepada putri presiden tersebut.

"Anak presiden saja enggak dapat fasilitas dari jabatan ayahnya tidak jadi prioritas dan tidak KKN," kata Yuddy pada 3 November 2014 lalu.

"Masak anak saya mau begitu. Malu sama presiden dong."

Total capaian poin Kahiyang pada saat itu adalah 300.

Terdiri dari nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 50, Tes Intelegensia Umum (TIU) 95, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 155.

Merujuk pada peraturan CPNS saat itu, seorang peserta CPNS dinyatakan lolos bila memenuhi

passing grade 70 untuk TWK, 75 untuk TIU, dan 126 untuk TKP.

Jokowi Bantah Anggapan Ma'ruf Banyak Diam Selama Debat

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo membantah anggapan bahwa cawapresnya,

Ma'ruf Amin, banyak diam selama debat kandidat pilpres berlangsung.

"Diam bagaimana, jawab beberapa kali," kata Jokowi kepada wartawan di sela kunjungan kerjanya di Garut, Jumat (18/1/2019).

Jokowi lalu menyinggung soal Ma'ruf yang menjawab mengenai isu terorisme.
Dalam debat, Ma'ruf menyatakan terorisme bisa terjadi karena ada penyebabnya meliputi pemikiran atau kondisi ekonomi.
Oleh karena itu, penyelesaian terorisme harus dimulai dengan menyelesaikan dua akar permasalahan itu.
Jokowi hanya mengangguk-anggukan kepala tanda setuju saat Ma'ruf bicara.
"Jawab terorisme dari A sampai Z, dijawab semua sama Pak Ma'ruf," kata Jokowi.
Dalam debat di Hotel Bidakara, semalam, Ma’ruf berbicara sebanyak
lima kali dengan total durasi selama 4 menit 16 detik.
Sementara itu, Jokowi berbicara sebanyak 21 kali, termasuk saat memaparkan visi misi dan memberikan pernyataan penutup.

Total durasi saat Jokowi berbicara yaitu 23 menit 46 detik.

Di awal-awal debat, Ma’ruf hanya menyatakan dirinya mendukung apa yang

diungkapkan Jokowi ketika moderator menanyakan apakah ia ingin menambahkan sesuatu atau tidak karena masih tersisa.

“Saya tidak menambah, saya mendukung pernyataan Pak Jokowi,” kata Ma’ruf saat segmen kedua terkait pertanyaan soal penegakan hukum dan HAM.

Sementara cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno bicara lebih banyak dan lebih panjang dibandingkan Ma'ruf.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEDIA DUTA ONLINE (KAMI ADA KARENA ANDA) SIUPP : 993/SK/MENPEN/1999,tgl 16 Februari 1999

Ir.Baso Ampa Alang Hampir Dua Tahun Jadi Buronan Polres Wajo Sulsel

Ir . Baso Ampa Alang Wajo Media Duta.com -Buronan Polres Wajo tersangka Ir. Baso Ampa Alang kini hampir    dua tahun belum ada titik ter...

Alamat Redaksi : Jalan Ammana Gappa No.34 Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan,Cp.0853 3624 4337