SIUPP:993/SK/MENPEN/SIUPP/1999, tgl 16 Feberuari 1999 (Kami Yang Kabarkan Kamu Yang Simpulkan)
13 Januari 2019
Prof. Salim Said Sarankan Politisi Hanya Satu Kali Tetapi Waktunya Ditambah
Media Duta.Com- Warganet ada yang menuding Karni Ilyas berat sebelah, atau cenderung pro ke kubu Prabowo Subianto.
Sebab, kata warganet tersebut, Karni Ilyas seolah mendirikan panggung untuk para pembenci Jokowi.
Hal itu disampaikan pemilik akun Twitter @Aguspur64888516.
Ia menyebut kalau acara yang dipandu Karni Ilyas itu cenderung berat sebelah.
Karni Ilyas pun disebut lebih pro kepada kubu Prabowo.
"Acaramu cnderung berat sebelah, memberikan panggung kpd para pembenci jokowi," tulisnya.
Rupanya kritik itu disampaikan menanggapi balasan Karni Ilyas pada warganet yang menyebut kalau Karni Ilyas tidak netral.
"Gak ada yg netral bang...semua udah terkontaminasi politik..gua bilang semua stasiun tv juga media yg lain..kadang kita miris kalau mikir. Karena media sekarang jadi alat propaganda politik..parahnya lagi kita gak nyadar ampe gontok2an..bener2 banyak mudharotnya..," kata seorang netizen.
Karni Ilyas pun menjelaskan, sebagai Pemred, ia telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran redaksi TV One untuk tidak boleh berpihak ke Capres nomor urut 01 atau 02.
Bahkan menurutnya, jika ada yang melanggar akan diberikan sanksi.
"Minimal instruksi saya selaku Pemred kepada semua jajaran redaksi TV One sampai hari ini bahwa semua jajaran redaksi TV One tidak boleh berpihak ke 01 atau 02. Melanggar akan saya beri sanksi," tulisnya.
Nah, pada cuitan itulah seorang warganet lainnya menyebut kalau acara yang dipandu Karni Ilyas cenderung berat sebelah.
Seolah tak terima dengan tuduhan tersebut, Karni Ilyas pun menjelaskan ketentuan yang ada pada acara yang dipandunya tersebut.
Ia mengatakan, dirinya selalu mengundang kubu masing-masing Capres dengan jumlah yang sama, kemudian diberi kesempatan bicara dengan jumlah yang sama pula.
Untuk itu, kata dia, jika ada salah satu kubu yang merasa menang atau kalah, itu bukan urusan dia sebagai host.
Sebab, ia hanya memfasilitasi kedua kubu untuk menyampaikan argumennya masing-masing.
"Panggungnya selalu seimbang.
Tiga orang dari pro 01, harus 3 orang juga dari pro 02. Bahkan durasinya pun diusahakan sama.
Kalau ada yang merasa menang atau kalah, itu bukan salah host," tulisnya.
Tiap Minggu DItuduh Cebong dan Kampret
Jurnalis senior Karni Ilyas menceritakan tuduhan yang datang kepadanya jelang Pilpres 2019.
Menurutnya, setiap minggu ia mendapat tuduhan-tuduhan pro kepada salah satu pasangan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Karni Ilyas di tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/10/2018) silam.
Dalam tayangan itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan, Prof. Salim Said menyarankan agar masa jabatan para politisi hanya satu kali.
"Jadi presiden satu kali, cuma waktunya yang diubah, kalau nggak salah Perancis juga begitu, Philipina juga begitu. Jadi bukan lima tahun, tapi enam atau tujuh tahun, tapi satu kali. Jadi nggak ada lagi beban KPU ngurusin petahana yang ikut untuk pemilihan lagi," jelasnya dilansir dari tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Rabu (17/10/2018) silam.
Ia pun mengingatkan, meskipun petahana mendapatkan fasilitas, tidak semua petahana terpilih lagi.
Untuk itu ia menyarankan kemungkinan amandemen mengubah masa jabatan elected politition.
"Presiden, gubernur, wali kota, bupati, masa jabatan satu kali, tapi waktunya diubah jadi diperpanjang, karena buat saya itu lebih konkrit," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya kepada para politisi muda yang hadir pada ILC .
Prof. Salim Said menjelaskan, dirinya sebagai independent observer yang berkawan dengan kalangan politisi, posisinya sangat sulit.
"Karena kalau kita ngomong objektif, pasti akan dituduh pro Prabowo atau pro Jokowi," tandasnya.
Ia pun menjelaskan, saat Prabowo mengatakan Indonesia akan bubar di tahun 2030, ia malah menyebut Indonesia bisa bubar lebih cepat kalau Indonesia tidak dijaga dan diurus dengan baik.
"Tidak sampai 2030 bubar, sebentar lagi bubar, kalau kerja you main-main, kerjanya korupsi, nggak bisa dipertahankan. Saya dituduh pro Prabowo, nggak ada urusan, itu pendapat saya, dan itu saya ajarkan sebagai guru besar Ilmu Politik," bebernya.
Di tengah penjelasan Prof. Salim Said itulah Karni Ilyas curhat colongan.Ia mengatakan, dirinya juga sering kali dituduh pro salah satu pasangan capres.
"Tapi kalau soal dituduh pro ini pro itu, saya tiap minggu Pak, kadang saya dituduh cebong, kadang saya dituduh kampret," ujarnya.
Pernyataan Karni Ilyas itu disambut tawa dan tepuk tangan pada narasumber dan penonton di studio.
Setelah itu, Prof. Salim Said yang juga merupakan mantan wartawan sedikit menceritakan kisahnya beberapa kali diancam.
Ia menjelaskan, kebebasannya kadang diancam dengan ditawari uang, kadang diancam teror.
"Saya pernah didatangi orang, meja saya dipukul-pukul," kenangnya.
Karni Ilyas pun sedikit menjelaskan kalau ia dan Prof. Salim Said sama-sama pernah menjadi jurnalis di Majalah Tempo.
Karni Ilyas 16 tahun di Majalah Tempo dan Prof. Salim Said adalah seniornya yang merupakan salah satu pendiri Majalah Tempo. (*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MEDIA DUTA ONLINE (KAMI ADA KARENA ANDA) SIUPP : 993/SK/MENPEN/1999,tgl 16 Februari 1999
Ir.Baso Ampa Alang Hampir Dua Tahun Jadi Buronan Polres Wajo Sulsel
Ir . Baso Ampa Alang Wajo Media Duta.com -Buronan Polres Wajo tersangka Ir. Baso Ampa Alang kini hampir dua tahun belum ada titik ter...
Alamat Redaksi : Jalan Ammana Gappa No.34 Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan,Cp.0853 3624 4337
-
Naomi Zaskia Media Duta.com - Sule dan Naomi Zaskia dikabarkan akan menikah. Meskipun, ayah Rizky Febian ini sudah melakukan klarifikasi...
-
Faul Lida 2019 dari Aceh Media Duta. Com,- Selamat, Faul dari Aceh Juara LIDA 2019 pertama, disusulPuput, dan Sheyla, segini hadiahnya. ...
-
Makassar Media Duta. Com - Putri Kapolda Sulsel Irjen Umar Septono dengan Mardiana Juliati, Diahlevi Ismiarti Mayaraflesia kini resmi jadi i...
-
Media Duta.com, - Keberadaan Pasar Mandai memicu kemacetan karena lahan parkir menggunakan jalan umum untuk tempat peraturan. Hal dengan te...
-
Media Duta.com,- Kemnaker kembali akan luncurkan bantuan program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja. Dalam rangka melakukan langkah...
-
Makassar Media Duta. Com- Bos Abu Tours, Hamzah Mamba tertunduk lesu usai mendengarkan putusan Majelis HakimPengadilan Negeri Makassar, Seni...
-
Media Duta. Com - Perhelatan pesta politik terbesar, Pilpres 2019, sudah di depan mata. Saat ini sudah ditetapkan dua Capres 2019 resmi yak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar