Media Duta. Com- Banyak cerita di balik keperkasaan anggota polisi, terutama intel Polri.
Seperti diketahui, semua penanganan tindak kriminalitas yang terjadi di Tanah Air menjadi tanggung jawab Kepolisian Republik Indonesia.
Terkadang diperlukan usaha ekstra keras dari polisi untuk menangkap tersangka dalam sebuah kasus kejahatan, Jabar, Jumat (25/1) Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.
Hal ini karena tidak semua kasus kejahatan meninggalkan barang bukti dan saksi.
Karenanya, untuk menungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.
"Kadang mereka harus berperan sebagai pedagang bakso, nasi goreng, dan berkeliling ke pelosok kampung hingga berhari-hari," ujar AKBP M Rifai belum lama ini.
Seorang perwira Satreskrim Polrestabes Bandung, sebut saja Tri, sempat kisahkan pengalamannya memburu penjahat.
Tri harsu menyamar dan berprofesi sebagai tukang bakso hingga hansip.
"Pernah kalau siang jualan bakso, malam jualan sekoteng. Pernah juga jadi tukang becak, tukang parkir, jadi hansip pernah. Dijalani sampai berminggu-minggu," .
Selama menyaru, Tri berinteraksi sebagaimana halnya peran yang ia jalankan.
Penyamarannya dilakukan tak jauh-jauh dari tkp sebuah kasus.
Tujuan penyamarannya jelas, menggali informasi, mencari barang bukti dan kalau perlu langsung tangkap tersangkanya jika ketemu.
"Karena begini, saksi di lokasi kejadian itu kadang tidak bisa dimintai keterangan jika mengaku sebagai polisi, saksi jadi bungkam atau segan. Untuk menyiasati itu, ya, nyamar," ujar Tri.
Pahit getir sebagai intel kepolisian dialami Tri. Namun ia bangga jika sebuah kasus dapat diungkap melalui penyamarannya.
"Orang lapangan kalau bisa ungkap kasus itu kepuasan tersendiri, kadang mereka tidak pikirkan hal lain selain ungkap kasus. Meski kadang keluarga jadi nomor sekian, pengeluaran pribadi hingga barang dijual untuk ungkap kasus. Tapi kalau berhasil diungkap, tentu itu hal sangat membanggakan," ujar Tri.(*)
SIUPP:993/SK/MENPEN/SIUPP/1999, tgl 16 Feberuari 1999 (Kami Yang Kabarkan Kamu Yang Simpulkan)
26 Januari 2019
Anggota Intel Polri Kadang Nyamar Jadi Juru Parkir
Media Duta. Com- Banyak cerita di balik keperkasaan anggota polisi, terutama intel Polri.
Seperti diketahui, semua penanganan tindak kriminalitas yang terjadi di Tanah Air menjadi tanggung jawab Kepolisian Republik Indonesia.
Terkadang diperlukan usaha ekstra keras dari polisi untuk menangkap tersangka dalam sebuah kasus kejahatan, Jabar, Jumat (25/1) Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengatakan bukan hal mudah mengungkap kasus kriminal.
Hal ini karena tidak semua kasus kejahatan meninggalkan barang bukti dan saksi.
Karenanya, untuk menungkap kasus tak jarang polisi harus menyamar.
"Kadang mereka harus berperan sebagai pedagang bakso, nasi goreng, dan berkeliling ke pelosok kampung hingga berhari-hari," ujar AKBP M Rifai belum lama ini.
Seorang perwira Satreskrim Polrestabes Bandung, sebut saja Tri, sempat kisahkan pengalamannya memburu penjahat.
Tri harsu menyamar dan berprofesi sebagai tukang bakso hingga hansip.
"Pernah kalau siang jualan bakso, malam jualan sekoteng. Pernah juga jadi tukang becak, tukang parkir, jadi hansip pernah. Dijalani sampai berminggu-minggu," .
Selama menyaru, Tri berinteraksi sebagaimana halnya peran yang ia jalankan.
Penyamarannya dilakukan tak jauh-jauh dari tkp sebuah kasus.
Tujuan penyamarannya jelas, menggali informasi, mencari barang bukti dan kalau perlu langsung tangkap tersangkanya jika ketemu.
"Karena begini, saksi di lokasi kejadian itu kadang tidak bisa dimintai keterangan jika mengaku sebagai polisi, saksi jadi bungkam atau segan. Untuk menyiasati itu, ya, nyamar," ujar Tri.
Pahit getir sebagai intel kepolisian dialami Tri. Namun ia bangga jika sebuah kasus dapat diungkap melalui penyamarannya.
"Orang lapangan kalau bisa ungkap kasus itu kepuasan tersendiri, kadang mereka tidak pikirkan hal lain selain ungkap kasus. Meski kadang keluarga jadi nomor sekian, pengeluaran pribadi hingga barang dijual untuk ungkap kasus. Tapi kalau berhasil diungkap, tentu itu hal sangat membanggakan," ujar Tri.(*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MEDIA DUTA ONLINE (KAMI ADA KARENA ANDA) SIUPP : 993/SK/MENPEN/1999,tgl 16 Februari 1999
Ir.Baso Ampa Alang Hampir Dua Tahun Jadi Buronan Polres Wajo Sulsel
Ir . Baso Ampa Alang Wajo Media Duta.com -Buronan Polres Wajo tersangka Ir. Baso Ampa Alang kini hampir dua tahun belum ada titik ter...
Alamat Redaksi : Jalan Ammana Gappa No.34 Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan,Cp.0853 3624 4337
-
Media Duta.com,- Pemerintah mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama DPR RI dalam pembahasan panjang RUU Cipta Kerja. Ucapan t...
-
Faul Lida 2019 dari Aceh Media Duta. Com,- Selamat, Faul dari Aceh Juara LIDA 2019 pertama, disusulPuput, dan Sheyla, segini hadiahnya. ...
-
Makassar Media Duta. Com - Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar pada Jumat (30/11) sekira pukul 17.30 wita, menyebabkan air membasahi ru...
-
Media Duta. Com, - Raksasa Liga Spanyol, Barcelona, resmi mendapatkan bintang muda Portugal yang mendapat julukan "The Next Cristiano...
-
H. Marzuki Makassar Media Duta,- Seorang pengusaha dan juga berprofesi wartawan yang sangat disiplin pentingnya menggunakan masker seba...
-
Makassar Media Duta.com,- Sedianya Sidang pembacaan putusan perkara Nomor 427/Pdt.G/2019/ PN.MKS. Mks yang berlangsung Kamis (16/4) kema...
-
Media Duta.com,- Tidak ada didunia ini yang terjadi kebetulan. Semua ada tujuan dan hikmah. Kira-kira apa hikmah dibalik pandemik Corona v...
-
Takalar Media Duta.com, – Kapolres Takalar AKBP Budi Wahyono melepas dua truk bantuan untuk korban bencana banjir bandang di Masamba, Kabup...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar