
Ahmad M. Sewang
Media Duta. Com, - Sementara ini, saya sedang mempelajari pemikiran ulama besar, Syekh Yusuf al-Qardawi. Setelah menelah, satu di antara pemikiran dan sikap beliau yang saya pandang sangat excellent adalah kerendahan hati.
Sekalipun sudah sekitar 125 buku yang ditulis dan beliau pun dipercaya sebagai Presiden Persatuan Ulama se Dunia berkedudukan di Dubai, beliau tetap memiliki kerendahan hati dan tidak malu bertanya kepada yang dianggapnya ahli.
Menurut Syekh Nasaruddin Albani, "Ketika saya ketemu beliau, dia mohon dengan hormat agar saya bisa mengoreksi bukunya, terutama tingkat kesahihan hadis yang digunakan." Buku itu berjudul,
الحلال والحرام فى الاسلام
Prof. Dr. Yusuf al-Qardawi adalah contoh ulama teladan yang rendah hati tidak malu-malu jika bukunya dikoreksi. Sikap rendah hati inilah yang saya catat sebagai bagian dari etika intelektual yang wajib dimiliki seorang ilmuan.
Jangan baru saja tahu agama, atau baru saja menulis satu buku, ia sudah bertepuk dada seperti lebih ulama darpada ulama benaran. Bahkan Fatwa Majlis Ulama tidak dihiraukan karena ia tidak setuju tentang larangan berkumpul dan perlu menjaga jarak.
Termasuk berjamaah di Masjid untuk sementara, demi menghindari penularan covid-19. Ia beranggapan fatwa itu salah dengan dalih, "Penyakit corona tidak akan tertulari jika Tuhan tidak menghendaki.
Apalagi di masjid sebagai benteng pertahanan terbaik melawan musuh Allah, termasuk corona." Orang yang berpandangan demikian, ia nampaknya tuna sejarah tak mengetahui bahwa Nabi Muhammad saw. sendiri memakai baju besi saat berperang.
Seperti beliau pun berhijrah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari siksaan kafir Quraisy, beliau juga minta kepada para sahabat untuk menjauhi wabah penyakit, dan ikhtiar lainnya, di samping mohon doa dan pertolongan Allah swt. Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar